Jumat, 23 Desember 2011

KREASIKU DARI KAIN SISA SEPREI

Published with Blogger-droid v1.6.9

Kreasi Perca

Kemarin aq main kebtempatnya Leon dia itu bikin bedcover dan spreinya menurutkubpaling bagus di Bandung, harganya juga lumayan diatas rata rata sih, tapibitu dia ada harga ada kualitas, dah gituvaq lihat banyak sisa kain bekas spreinya, dia baik hati juga itu sisa kain boleh ku ambil. Ga gratis sih tapi luamayanlah buat ku buat aneka kreasi. Coba lihat penyekat ruangan, horden dan karpet lantai yang aku bikin dari sisa kain seprei jenis reneet tsb, baguuussss dehhh
Published with Blogger-droid v1.6.9
Published with Blogger-droid v1.6.9

EGY Etnik Galeri Yanti

Lama banget ga nulis blog, soalnya aq lagi sebel sama kemampuan nulisku yang katanya kayak guru, iya gitu?
Pengennya nulis dengan gaya santai, gaul mudah di cerna model model chiklit gitu hehehe tapi ternyata susyaaaahhh.
Oh ya EGY kemarin pameran di BI, trs bu Netty istrinya gubernur jabar nyempetin mampir. Eh banyak kreasi.aq yang baru lho, makanya jarang ngeblog soalnya sibuk ngejahit.
Published with Blogger-droid v1.6.9

Sabtu, 09 Juli 2011

CANDI RATU BOKO




Candi Ratu Boko terletak +/- 2 km arah selatan Candi Prambanan +/- 18 km arah timur kota Yogyakarta, kuranglebih 50 km dari arah barat kota Solo, terletak di atas bukit yang merupakan kelanjutan pegunungan seribu seluas + /-250.000 m2 dengan ketinggian +/-195.97 m.
Sumber prasasti yang dikeluarkan oleh Rakai Panangkaran th 746-784 M kawasan Situs Ratu Boko disebut Abhayagiri Wiraha. Abhaya Wihara berarti asrama tempat para Bhiksu agama Budha yang terletask di atas bukit penuh kedamaian.
Pada masa berikutnya Abhagiri Wihara berganti nama menjadi Kraton Walaiking yang diproklamirkan oleh Raja Vasal bernama Rakai Walaing Pu Kumbayoni.
Th 1790 Van Boeckholt menemukan adanya reruntuhan kepurbakalaan di atas bukit Ratu Boko, seratus tahun kemudian FDK Bosch mengadakan penelitian dan melaporkan hasil penelitian diberi judul Keraton Van Ratoe Boko, maka kepurbakalaan yang ada di bukit Ratu Boko dikenal dengan nama Kraton Ratu Boko.


Nama Kraton Ratu Boko berasal dari Kraton dan Ratu Boko. Kraton berasal dari kata Ka-da-tu-an yang artinya tempat istana Raja, Ratu Boko berasal dari Ratu yang berarti Raja dan Boko berarti Bangau. Pengertian ini kemudian menimbulkan pertanyaan. Siapa yang disebut Raja Bangau, apakan nama penguasa atau nama burung bangau sungguhan yang sering hinggap di kawasan perbukitan Ratu Boko, seperti diketahui bahwa pada bagian utara, barat dan selatan dari perbukitan Ratu Boko merupakan tanah ngarai yang sangat luas dan subur untuk daerah pertanian sedangkan di bukit Ratu Boko sendiri terdapat kolam-kolam sebagai tandom air dari yang berukuran besar sampai kecil.


Ini adalah Batur Pendopo, berdenah segi empat berukuran 20x21 m dan tingginya 1,46m tersusun dari batu andesit. Pada sisi timur dan barat terdapat tangga naik yang tersusun dari batu andesit. Di atas permukaan Batur Pendopo terdapat umpak yang berjumlah 24 buah sedangkan permukaan Batur pringgitan terdapat umpak 12 buah.

Kamis, 30 Juni 2011

PRAMBANAN CANDI HINDU TERCANTIK DI DUNIA





CANDI PRAMBANAN merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, berketinggian 47 meter, dibangun pada abad 9. Letaknya berada 17 km arah timur Yogyakarta di tepi jalan raya menuju Solo. Candi yang utama yaitu Candi Siwa (tengah), Candi Brahma (selatan), Candi Wisnu (utara). Didepannya terletak Candi Wahana (kendaraan) sebagai kendaraan Trimurti; Candi Angkasa adalah kendaraan Brahma (Dewa Penjaga), Candi Nandi (Kerbau) adalah kendaraan Siwa (Dewa Perusak) dan Candi Garuda adalah kendaraan Wisnu (Dewa Pencipta).





Pada dinding pagar langkan candi Siwa dan candi Brahma dipahatkan relief cerita Ramayana , sedangkan pada pagar langkah candi Wisnu dipahatkan relief Krisnayana. masuk candi Siwa dari arah timur belok ke kiri akan anda temukan relief cerita Ramayana tersebut searah jarum jam, relief cerita selanjutnya bersambung di candi Brahma.


Candi Prambanan dikenal kembai saat seorang Belanda bernama C.A.Lons mengunjungi Jawa pada tahun 1733 dan melaporkan tentang adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar. Usaha pertama kali untuk menyelamatkan Candi Prambanan dilakukan oleh Ijzerman pada tahun 1885 dengan membersihkan bilik-bilik candi dari reruntuhan batu. Pada tahun 1902 baru dimulai pekerjaan pembinaan yang dipimpin oleh Van Erp untuk candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma. Perhatian terhadap candi Prambanan terus berkembang. Pada tahun 1933 berhasil disusun percobaan Candi Brahma dan Wisnu. Setelah mengalami berbagai hambatan, pada tanggal 23 Desember 1953 candi Siwa selesai dipugar. Candi Brahma mulai dipugar tahun 1978 dan diresmikan 1987. Candi Wisnu mulai dipugar tahun 1982 dan selesai tahun 1991. Kegiatan pemugaran berikutnya dilakukan terhadap 3 buah candi perwara yang berada di depan candi Siwa, Wisnu dan Brahma besarta 4 candi kelir dan 4 candi disudut / patok.



Kompleks candi Prambanan dibangun oleh Raja-raja Wamca (Dinasty) Sanjaya pada abad ke-9. Candi Prambanan merupakan kompleks percandian dengan candi induk menghadap ke timur, dengan bentuk secara keseluruhan menyerupai gunungan pada wayang kulit setinggi 47 meter. Agama Hindu mengenal Tri Murti yang terdiri dari Dewa Brahma sebagai Sang Pencipta, Dewa Wisnu sebagai Sang Pemelihara, Dewa Shiwa sebagai Sang Perusak. Bilik utama dari candi induk ditempati Dewa Shiwa sebagai Maha Dewa sehingga dapat disimpulkan candi Prambanan merupakan candi Shiwa. Candi Prambanan atau candi Shiwa ini juga sering disebut sebagai candi Loro Jonggrang berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis yang jangkung, putri Prabu Boko, yang membangun kerajaannya diatas bukit di sebelah selatan kompleks candi Prambanan.


Bagian tepi candi dibatasi dengan pagar langkan, yang dihiasi dengan relief Ramayana yang dapat dinikmati bilamana kita berperadaksina (berjalan mengelilingi candi dengan pusat cansi selalu di sebelah kanan kita) melalui lorong itu. Cerita itu berlanjut


pada pagar langkan candi Brahma yang terletak di sebelah kiri (sebelah selatan) candi induk. Sedang pada pagar langkan candi Wishnu yang terletak di sebelah kanan (sebelah utara) candi induk, terpahat relief cerita Kresnadipayana yang menggambarkan kisah masa kecil Prabu Kresna sebagai penjelmaan Dewa Wishnu dalam membasmi keangkaramurkaan yang hendak melanda dunia.





Bilik candi induk yang menghadap ke arah utara berisi parung Durga, permaisuri Dewa Shiwa, tetapi umumnya masyarakat menyebutnya sebagai patung Roro Jonggrang, yang menurut legenda, patung batu itu sebelumnya adalah tubuh hidup dari putri cantik itu, yang dikutuk oleh ksatria Bandung Bondowoso, untuk melengkapi kesanggupannya menciptakan seribu buah patung dalam waktu satu malam.


Candi Brahma dan candi Wishnu masing-masing memiliki satu buah bilik yang ditempati oleh patung dewa-dewa yang bersangkutan.


Dihadapan ketiga candi dari Dewa Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang berisi wahana (kendaraan) ketiga dewa tersebut. Ketiga candi itu kini sudah dipugar dan hanya candi yang ditengah ( di depan candi Shiwa) yang masih berisi patung seekor lembu yang bernama Nandi, kendaraan Dewa Shiwa.


Patung angsa sebagai kendaraan Brahma dan patung garuda sebagai kendaraan Wishnu yang diperkirakan dahulu mengisi bilik-bilik candi yang terletak di hadapan candi kedua dewa itu kini telah dipugar.


Keenam candi itu merupakan 2 kelompok yang saling berhadapan, terletak pada sebuah halaman berbentuk bujur sangkar, dengan sisi sepanjang 110 meter.


Didalam halaman masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah utara dan yang lain berdiri di sebelah selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sedut.


Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindu sebagai halaman paling sacral ini, terletak di tengah halaman tengah yang mempunyai sisi 222 meter, dan pada mulanya berisi candi-candi perwara sebanyak 224 buah berderet-deret mengelilingi halaman dalam 3 baris.


Minggu, 26 Juni 2011

BOROBUDUR CANDI BUDHA TERBESAR DI ASIA TENGGARA


Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.


Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha.




Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.



Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.




Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.



Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.




Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.


Published with Blogger-droid v1.6.9

Kamis, 09 Juni 2011

BATIK BANDUNG



Adalah Tetet Cahyati Popo Iskandar, putri mendiang seniman dan maestro lukis kenamaan R.H. Popo Iskandar. Dialah yang mencipta dan merancang batik abstrak Bandung. Ia bahagia jejaknya diikuti putri bungsunya itu. "Ilma akan berkonsentrasi di karya merancang busana atau produknya. Saya akan berfokus merancang batik abstraknya," ucap Tetet saat ditemui pada acara peragaan busana dan peresmian galeri batik abstrak Bandung di Bandung beberapa waktu lalu.

Hari itu Tetet juga meluncurkan empat corak ragam batik abstrak terbaru untuk tahun ini, yakni motif Seusai Hujan, Cerianya Duniaku, Serenda, dan Living Energy. "Keempat corak ini warnanya lebih soft dibanding tahun lalu, yang cenderung ngejreng," ujarnya. Ia berharap kelembutan warna itu memberi sesuatu yang lebih indah dan pembawa pesan perdamaian untuk semua hal.

Tetet menciptakan batik itu pada 2007. Batik kreasinya berbeda dengan batik biasa. Tidak ada motif bunga, burung, atau ragam hias klasik, seperti parang dan kawung, yang sarat makna, melainkan berupa gambar abstrak dengan sapuan garis geometris berwarna cerah. "Motifnya memang lepas dari pakem batik tradisional dan lebih abstrak, tapi teknik membatiknya tetap sama." Tetet mengakui batiknya sebagai gebrakan seni lukis dan batik di Indonesia.

Batik abstrak kontemporer ini tampil ekspresif, bebas, bahkan polos, yang menjadi bentuk murni ungkapan jiwa. Batik ini berisi sebuah kejujuran, seperti goresan polos anak-anak: jujur dan ceria. Kekuatannya terletak pada warna serta corak yang menampilkan ciri khas. Begitu melihatnya, kita akan langsung mudah mengenali sebagai batik abstrak Bandung. "Untuk mengenali ciri batik saya mudah, yakni berwarna cerah, motif geometris, dan replika lukisan."

Karyanya lahir lewat inspirasi berbagai media. Bermula dari sebuah puisi ciptaannya yang dituangkan menjadi lagu, lalu sebagai lukisan, yang dilanjutkan menjadi batik di atas sehelai kain sutra. Dan melalui karya-karya itu, Tetet pun sudah melanglang buana ke mancanegara mengikuti pameran dan peragaan busana, seperti di Hong Kong, Yunani, Cekoslovakia, Italia, Belanda, serta Monako."Aku ingin menghadirkan batik abstrak bisa menjadi salah satu geliat andalan batik Bandung melalui busana dan aneka karya menarik yang bisa dilirik kalangan muda." Bravo Bu Tetet.


Selasa, 12 April 2011

SEJUTA PESONA CANDI DIENG


Candi Dieng merupakan kumpulan candi yang terletak di kaki pegunungan Dieng, Wonosobo, Jawa tengah. Kawasan Candi Dieng menempati dataran pada ketinggian 2000 m di atas permukaan laut, memanjang arah utara-selatan sekitar 1900 m dengan lebar sepanjang 800 m.

Kumpulan candi Hindu beraliran Syiwa yang diperkirakan dibangun antara akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9 ini diduga merupakan candi tertua di Jawa. Sampai saat ini belum ditemukan informasi tertulis tentang sejarah Candi Dieng, namun para ahli memperkirakan bahwa kumpulan candi ini dibangun atas perintah raja-raja dari Wangsa Sanjaya. Di kawasan Dieng ini ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 808 M, yang merupakan prasasti tertua bertuliskan huruf Jawa kuno, yang masih masih ada hingga saat ini. Sebuah Arca Syiwa yang ditemukan di kawasan ini sekarang tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Pembangunan Candi Dieng diperkirakan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama yang berlangsung antara akhir abad ke-7 sampai dengan perempat pertama abad ke-8, meliputi pembangunan Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi dan Candi Gatutkaca. Tahap kedua merupakan kelanjutan dari tahap pertama, yang berlangsung sampai sekitar tahun 780 M.


Candi Arjuna


Kelompok Candi Arjuna merupakan kelompok terbesar. Kalau orang mengatakan Candi Dieng, biasanya yang dimaksud adalah kelompok Candi Arjuna, padahal sebenarnya masih banyak kelompok yang lain. Kelompok yang memanjang dari utara ke selatan ini terdiri atas dua deretan candi, yakni deretan sebelah timur dan sebelah barat.




Candi Semar dan Candi Arjuna letaknya berhadapan

Candi ini letaknya berhadapan dengan Candi Arjuna. Denah dasarnya berbentuk persegi empat membujur arah utara-selatan. Batur candi setinggi sekitar 50 cm, polos tanpa hiasan. Tangga menuju pintu masuk ke ruang dalam tubuh candi terdapat di sisi timur. Pintu masuk tidak dilengkapi bilik penampil. Ambang pintu diberi bingkai dengan hiasan pola kertas tempel dan kepala naga di pangkalnya. Di atas ambang pintu terdapat Kalamakara tanpa rahang bawah.

Candi Dieng pertama kali diketemukan kembali pada tahun 1814. Ketika itu seorang tentara Inggris yang sedang berwisata ke daerah Dieng melihat sekumpulan candi yang terendam dalam genangan air telaga. Pada tahun 1956, Van Kinsbergen memimpin upaya pengeringan telaga tempat kumpulan candi tersebut berada. Upaya pembersihan dilanjutkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1864, dilanjutkan dengan pencatatan dan pengambilan gambar oleh Van Kinsbergen.


Luas keseluruhan kompleks Candi Dieng mencapai sekitar 1.8 x 0.8 km2. Candi-candi di kawasan Candi Dieng terbagi dalam 3 kelompok dan 1 candi yang berdiri sendiri yang dinamakan berdasarkan nama tokoh dalam cerita wayang yang diadopsi dari Kitab Mahabarata. Ketiga kelompok candi tersebut adalah Kelompok Arjuna, Kelompok Gatutkaca, Kelompok Dwarawati.


Candi Gatutkaca


Sepintas Candi Gatutkaca juga terlihat seperti bangunan bertingkat, karena bentuk atapnya dibuat sama dengan bentuk tubuh candi. Puncak atap sudah hancur, sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. Di keempat sisi atap juga terdapat relung kecil seperti tempat menaruh arca. Sekitar setengah meter di luar kaki candi terdapat batu yang disusun berkeliling memagari kaki candi. Di halaman Kompleks Candi Gatutkaca terdapat tumpukan batu reruntuhan keempat candi lain yang belum dapat disusun kembali.



Candi Dwarawati

Candi Dwarawati terletak paling utara diantara candi-candi di Dataran Tinggi Dieng yang didi rikan di bukit Perahu,mempunyai denah empat persegi panjang yang berukuran panjang 5 m dan lebar 4 m, tinggi bangunan 6 m dan dilengkapi dengan penampil pada masing-masing sisinya. Pada masin g-masing dinding luar dan dalam bilik candinya terdapat relung-relung tempat arca.


dan satu candi yang berdiri sendiri adalah Candi Bima.



Candi Bima


Candi Bima terletak menyendiri di atas bukit. Candi ini merupakan bangunan terbesar di antara kumpulan Candi Dieng. Bentuknya berbeda dari candi-candi di Jawa tengah pada umumnya. Kaki candi mempunyai denah dasar bujur sangkar, namun karena di setiap sisi terdapat penampil yang agak menonjol keluar, maka seolah-olah denah dasar Candi Bima berbentuk segi delapan.

Minggu, 27 Februari 2011

KELOM GEULIS = SANDAL KAYU CANTIK



Kelom geulis diambil dari bahasa sunda yang artinya adalah sandal kayu cantik. Kelom geulis biasanya dipakai perempuan untuk acara–acara hajatan maupun acara resmi lainnya. Perempuan yang memakai kelom geulis akan terlihat lebih anggun, cantik, dan mempesona.


Menurut cerita, kerajinan kelom geulis muncul sekitar tahun tiga puluhan dan banyak diproduksi sebagai home industri. Sentra produksinya banyak terdapat di Desa Kersanegara, Mulyasari, Setiamulya, Sukahurip dan Sumelap atau di Keamatan Cibeureum dan Taman sari. Selain itu juga banyak terdapat di daerah Linggajaya Kecamatan Mangkubumi, Tasikmalaya.

Ciri khas yang membuat Kelom Geulis menjadi unik dan cantik yaitu karena sandal imi terbuat dari kayu mahoni atau albasia dengan ukiran, bordir, lukisan dan batik dengan motif khas Tasikmalaya dan dibuat secara manual menggunakan tangan.

Dahulu bentuk kelom geulis memang masih seragam namun kini berbagai inovasi dari para pengrajin kelom geulis telah menciptakan berbagai bentuk dan motif yang lebih variatif dan menarik. Untuk membuat kelom geulis pertama – tama kayu mahoni atau albasia dipotong dan kemudian diserut sehingga berbentuk alas kaki, dirapikan dengan menggunakan golok, lalu dikeringkan dengan cara dijemur dibawah panas matahari.

Selanjutnya, bahan kelom yang telah kering dihaluskan dengan menggunakan gerinda, sehingga terlihat serat kayunya. Bahan kelom kemudian diberi cat dasar. Pemberian cat dasar ini ditujukan untuk menghilangkan pori-pori kayu. Selanjutnya bahan kelom dicat dengan cara disemprot. Bahan kelom yang telah dicat kemudian dikeringkan. Setelah kering, bahan kelom dibentuk sehingga terlihat lebih indah. Sebagai pengikat ke kaki, kelom diberi tali. Berbagai jenis tali dibuat khusus untuk Kelom Geulis ini.

Selasa, 11 Januari 2011

WHEN ART MEETS BEAUTY (ARTY ARDIWINATA)






Mengasyikan, seru dan penuh canda tawa itulah suasana kalau kami bertemu, maklumlah sejak dulu kami mempunyai kesamaan minat, sama-sama suka melukis, sama-sama suka menulis, sama-sama suka olahraga silat, dan sama-sama suka ngecengin mahasiswa yg kost di rumah kami hahaayyy....!!!
Jalan hidup pada akhirnya membawa kita masing-masing pada dunia yang berbeda, padahal dulu kami punya mimpi yang tidak jauh berbeda, aku pengen jadi Pramugari tapi test terakhir gagal, sedangkan Arty sempat menjadi Pramugari di Garuda dan melanglangbuana selama 5 tahun dan berakhir ketika dia menikah.
Hidup adalah Mysteri siapa sangka sekarang Arty mempunyai profesi yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, menjadi seorang Make up Artis. Walaupun tidak pernah mengecam pendidikan kecantikan secara formil, namun bakat alamnya dan kesempatan yang diberikan kepadanya benar-benar diasah. Dalam waktu kurang lebih 10 tahun berkarya, Arty telah dipercaya beberapa editor fashion majalah dan desainer ternama untuk berkolaborasi. Kreasinya yang kontemporer, modern, halus dan muda, dilihat banyak kalangan fashion dalam negeri sebagai sebuah warna unik tersendiri, Dia membuat penampilan wanita menjadi modern tapi tetap cantik, feminim dan menawan. Dengan tehnik Make up, ia mampu menonjolkan kelebihan wanita dan sebaliknya menyamarkan kekurangan wajah. Karena menurut saya itulah fungsi Make UP.






Saya yakin, bahwa dengan tekad, latihan dan kerja keras yang tiada henti, Arty akan semakin mantap melahirkan kreasi-kreasinya sejalan dengan ramainya kesempatan untuk tampil diajang kompetisi bidang kecantikan. Ayo Ty kamu pasti Bisa !!!
Tau ga Ty... Jujur aku benci mengakui ini, Aku mengagumi lukisanmu baik yang tertuang di kanvas maupun di wajah. Dan suatu saat jika waktuku tiba aku akan membuatmu kagum juga hahaha....
Ingin mengenal lebih dekat dengan Arty Ardiwinata ? silakan kunjungi web nya di http://www.artywonderwold.com atau FB nya Arty Ardiwinata.